Selasa, 03 April 2018

I'rab Jazm dengan Menjazmkan 1 Fi'il

I'RAB JAZM

A.  PENGERTIAN DAN KEGUNAAN MAJZUM (I’rab Jazm)
I’rab adalah perubahaan keadaan pada akhir kata disebabkan masuknya ‘amil. Bisa juga dikatakan bahwa i’rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan kedudukan kata di dalam kalimat. Salah satu bentuk i’rob adalah Jazm. Kata yang I’robnya Jazm disebut Majzum.
Secara bahasa Jazm berasal dari kata al-Jazmu bemakna al-Qoth’u (memutus atau memastikan). Adapun menurut istilah nahwu yang dimaksud dengan Jazm adalah perubahan khusus yang ditandai dengan harokat sukun di akhir kata atau tanda lain yang menggantikannya. I’rob jazm ini hanya ada pada fi’il mudhori’ dan tidak ada pada isim [kata benda] atau jenis fi’il yang lain [madhi dan amr].
Fiil Mudhari adalah kata kerja (fiil) yang menunjukkan terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada saat pembicaraan (sekarang) atau sesudahnya (akan datang). Fiil Mudhari sendiri diawali dengan huruf Mudhoroah  (ا ن ي ت ). Fi’il Mudhari’ juga mengalami I’rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh haruf-haruf tertentu. Fi’il Mudhari mengenal tiga macam I’rab salah satunya adalah I’rab Jazm (Majzum).

B. Tanda-Tanda dan Contoh Kalimat

 Amil Jazm terbagi dua:
1. Menjazemkan satu fi’il
2. Menjazemkan dua fi’il

Amil Jazm pada satu Fi’il :
1. ( لا  ) Laa Tholabiyah.
    Disebut Laa Nahi, apabila diucapkan dari yg lebih tinggi kepada yg lebih rendah derajatnya, contoh dalam Al-Qur’an :

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman 13).

Disebut Laa Iltimas, jika diucapkan pada sesamanya, contoh ucapan seseorang pada teman sejawatnya :

لَا تَتَأخَرْ فِي الْحُضُوْرِ

Jangan terlambat hadir!

2.(  لـ )   (Lam  Tholab) 
   Ababila diucapkan dari yg lebih tinggi kepada yg lebih rendah derajatnya maka disebut Amar, contoh dalam Ayat Al-Qur’an :

لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. (QS Ath-Thalaq 7)

3.  ( لم  ) Lam Nafi
    Adalah huruf nafi yang khusus masuk pada Fi’il Mudhari’ serta menjazemkannya, merubah zamannya dari Hal atau Istiqbal kepada zaman Madhi, contoh Ayat Al-Qur’an :

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (QS Al-Ikhlash 3)

4. ( لما  ) Lamma (Amil Jazem)
    Khusus masuk pada Fi’il Mudhari’ dan menjazemkannya. Bersekutu dengan Lam dalam hal sama-sama berupa Kalimah huruf, Amil Jazem, Merubah zaman ke Madhi, boleh dimasuki Hamzah Istifham, dan sama-sama Huruf Nafi namun untuk Lamma lebih mencapai penafiannya dari Madhi hingga Hal/sekarang.
Contoh ayat dalam Al-Qur’an :

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ

Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman.” Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu (QS Al Hujuraat 14)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar